Selasa sore pekan lalu, saya kembali ke Jakarta. Setelah sempat tertunda sehari akibat maskapai yang “ajaib” -memberikan kursi pada penumpang lain, padahal tiket sudah dikonfirmasi-, saya tiba di rumah, selepas perjalanan dari timur yang sangat-sangat menyenangkan.
Wamena dan Jayapura menawarkan banyak. Saya bisa dengan mudahnya jatuh cinta dengan Wamena. Pada bonggol-bonggol awan putih, langit biru, hijau pohon, terik matahari, pebukitan. Wamena, hanya bagian kecil dari Papua, yang begitu cantik.
Selasa sore pekan lalu, saya kembali ke Jakarta. Selalu saja perasaan itu datang setiap kali saya kembali ke sini, ke Jakarta. Kota tempat saya berumah. Aneh, meski dijejali dengan banyak hal yang kurang saya senangi -termasuk kemacetan dan perilaku tergesa-gesa yang ditunjukkan banyak warga kota-, selalu ada perasaan senang yang menyusup di hati. Tiba di rumah selalu menentramkan :)
Kelak saya akan temukan perasaan tenteram itu di satu kota lain. Di manakah? Saya juga belum tahu. Tapi saya memetakannya dengan jelas di pikiran. Tempat di mana pantai berpasir putih tak terlalu jauh dari pusat kota, udara masih bersih, penduduk kota yang ramah dan hidup berdampingan dengan rukun, barisan pohon flamboyan, sambungan Internet yang baik -aha!-, dan laki-laki yang harumnya bisa dicuri kapan saja. Satu hari nanti … saya akan temukan rumah itu :)
saya juga ingin punya rumah baru. rumah yang sama menentramkannya dengan yang ada sekarang. dan tentu saja, harus ada sebaris senyum itu. senyum yang selalu memberikan alasan untuk tetap berlari dan terus berlari.
rumah itu memang selalu ngangeni, Ta…mau jelek atau bagus, tetep serasa nikmat :D
Cobalah ke sini. Di sini tidak ada pantai yang dekat pusat kota, tapi ada danau yang menenangkan. Tidak ada pohon flamboyan, tapi banyak cemara dan pinus yang baunya makin segar tercium bahkan saat tertutup salju putih. Ada udara yang masih bersih, penduduk kota yang ramah dan hidup berdampingan dengan rukun, dan sambungan Internet yang tak membuat kita tertidur. Oh ya, ada laki-laki yang harumnya bisa dicuri kapan saja. But he is taken…he he he…
bagi saya, setiap tempat bisa jadi rumah. HALAH!
lelaki dengan harum hutan ya….
cieee… siapakah gerangan….
pasti senang sekali lelaki harum hutan itu dpt sebongkah rindu dari jeng atta. hehe
atta, kota tempat tinggalku sekarang kota yang indah, ada banyak taman yang luas tempat anak2 bebas bermain dan trotoar yang nyaman untuk pejalan kaki. udaranya bersih, enak untuk menghirup napas dalam2. penduduknya juga ramah. tapi tetap saja, ini hanya rumah kedua. tetap kangen indonesia :)
sebelum mendarat di Sentani, keren banget lho bukit2nya dari udara. hijau. apakah masih begitu? sudah lama sekali gue terakhir kali ke sana.
oya. semoga rumahnya cepat ketemu, atta!
Amin… :)
Wah, senengnya rek menemukan satu posting baru di rumah senjanya Atta ;p
seperti biasa…. posting lain yang begitu menakjubkan ^^
manisnya….
Jauh sudah aq berjalan,tolonglah tunjukkan jalan ke rumahku..[oppie-rumah]dimana ada seseorg yang memeluk saya ditiap mlm saya,dan anak2 bandel buah cinta kami berlarian ditaman mungil kami,dimana ada 2 cangkir kopi dan sejuta celotehan kecil dimeja sarapan kami setiap pagi dan secangkir susu jahe untuk sang lelaki,dongeng nina bobo untuk sang kecil di setiap akhir hari kami..hemmm..wamena bagus ya sis?saya pengen ke samalona malah..
iya yah, no place like home :D
dan saya sudah temukan sebuah rumah
di sebuah tempat di pinggir kota solo
dengan pandangan hijau menghampar di tepi sawah
dan kicau burung di pagi hari
kapan2 mampirlah dan kita akan nikmati secangkir teh hangat di senja hari… :)
ke bali aja mbak..hihihihi :D
met tahun baru, atta
dari kami semua di hanoi yang musim dinginnya makin menusuk tulang
welcome home! selalu ada tempat yang nyaman untuk disebut rumah, dimanapun kita berada :D
selamat tahun baru :)
Ternyata ada tempat yang bisa jadi saingan NZ hehehe…
oh jadi yah pindah ke kota itu? .. cie cie
Selamat tahun baru, Non. Have a great days!
di maldives, ta.. heheh..
home is where the heart is… :)
selamat taun baru ta…
rumahnya di temukan di Selandia Baru
di Mbatu aja mbak..
Atta, selamat tahun baru. Kamu di mana sih sekarang?
Hi Atta, Selamat tahun baru semoga tahun ini bisa jadi tahun perubahan baik buat kita semua…
Happy New Year 2008
-boaz-
hum swit hum ya atts…
suit.. suit…
Emang there’s no place like home.. Terutama kalo travel terus, bisa kengan abies sama rumah…
salam kenal
atta, sekarang kok update-nya lama ya
gak sabar baca cerita2nya yang lain….
ada satu pepatah bilang
“jadikan hidupmu seperti termostat yang bisa mengubah keadaan, jangan seperti termometer yg selalu ikut keadaan”
dimanapun selalu menunggu rumah itu. bila hidup kita seperti termostat.
salam kenal
tetanggaan ama aku aja yuuuk ;-)
amin..
rumah itu hanya bisa kau temukan di dalam hatimu.
salam kenal atta
RM
http://ayomerdeka.wordpress.com/
mampir :)
wuaaaaaaaaah.. uda sampai ke wamena yaaa…
ingiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin….