Saya ingat betul pertama kali ia, mitra strategis saya; si harum hutan yang baik hati ;) , menuturkan rencananya untuk meneruskan pendidikan.
Waktu itu kami tengah melintas di seputaran Mampang, selatan Jakarta, di satu ritual putar-putar kota yang biasa kami lakukan. Seraya mengemudi ia bercerita tentang rencananya itu.
Reaksi pertama saya? Tentu senang. Benar, saya senang sekali mendengar ia memikirkan itu.
Ia lalu menyiapkan semuanya. Pergi ke kota di mana universitas tempatnya akan meneruskan pendidikan untuk mendaftar, kemudian pergi lagi ke sana untuk mengikuti ujian. Saya juga ikut cemas menunggu hasil ujian. Dan ikut gembira saat satu sore pesan pendeknya datang mengabarkan namanya ada di dalam barisan nama dalam pengumuman.
Kemarin ia juga kembali ke kota itu lagi; melakukan pendaftaran ulang dan berputar-putar mencari tempat tinggal yang akan dihuninya selama ia menjalani kehidupan di sana.
Rasanya baru kemarin, kami melintasi Mampang.
dan sekarang
Satu jejak akan dimulainya. Saya tahu ada nyala dalam hatinya saat ini. Dari percakapan telepon yang kami lakukan semalam, saya bisa menangkap semangat di dalam hatinya. Syukurlah. Saya memang ingin ia memulai tahapan baru ini dengan semangat, dengan sebongkah harap, dengan berpikir positif.
Setelah dia pergi, saya pasti mudah rindu. Tapi bukankah teknologi bisa memangkas jarak dan membuat yang jauh menjadi terasa dekat?
Jadi, sama seperti dia, saya juga akan bersemangat melepasnya.
Ayo maju Hon.
Saat ini giliranmu, lain kali giliran saya yang akan meneruskan pendidikan ;)
Hai tante attaaaaa….
Akhirnya menulis juga….
Rupanya selama ini sibuk persiapan ditinggal si ‘hon’ ya? ;)
Semoga pisah kotanya ga lama2 yaa..
Btw, iya ta, pendar itu anak ayah sekali.
Mirip ya, sama kakeknya? hehehe, semua orang bilang bgt :D
giliranmu, di benua sini saja :D
attaaaaaaaa…senangnya atta dah sehat lagi..kangen kongkow2 lagi..:D
didoain semoga cepet nyampe gilirannya..amin:D
kata orang, sakitnya ditinggal pacar ke kota lain lebih sakit daripada sakit gigi, ta.
gimana, tuh?
sekolahnya didownunder aja ta *sambil ngelirik2 durin*…hihihi
Gunakan xl bebas xtra biar sms gratis sesama xl, gunakan Fren utk menelpon, cuma Rp 1500/jam. Dan kalo kangen tak terbantahkan, gunakan fasilitas video call…hihihihiihi.
Teknologi memudahkan anda… ;)
kayanya sih.. pas giliran kamu melanjutkan pendidikan.. bakal lebih jauh lagi dari si hon hon. semangat ya..
yup teknologi bisa memangkas jarak…. tapi tetap saja rasanya tak akan sama…
*nakut nakutin*
lucu juga ta lu sebut cowok lu harum hutan…emang dia gorilla ya? buahahaha…
Amin…………….
semoga tercapai segala cita :)
Atta, “api”-nya jangan padam lagi. Ayo semangat! :-D
iya iya semangat
terima kasih semua
;)
wah, ditinggal. ayo menyusul! apa kabarnya atta ? :D
tulisan-tulisanmu bisa membuat kami semua merasa dekat denganmu … hehehe … apalagi your honey ;p what a lucky guy!
Mulai nyarinya dari sekarang Ta…
Di lain benua aja, skalian bpetualang…
*LagiCariMoodBrowsingSkolah*
kayaknya ga rela ya atta…
ayo terus semangat :)
Sabar ya dek atta…..
Masih muda harus banyak tambah wawasan, salahsatunya sekolah lagi.
Jarak da jadi soal asal hati sudah tertambat.
Jujur saja pada hati kecil mu…
long distance..??
*samadong* :P
jauh bgt apa ta?
jauhan mana sama ke bulan?
smangat wae lah..
hajaaar bleeeh.. :D
some says long distance relationship is a fool
but somehow gw menjalaninya juga…
huaahhh…
mentari jg punya bonus sms sesama mentari
plus gretong video call
[walau beberapa tempat masih blankspot]
fren? kenapa akhir2 ini sering terputus menjelang menit ke 15 atau menit ke 30 sih???
[loh…? ini malah curhat sendiri…]