Rasanya seperti ada di hutan pinus yang luas. Dan harumnya memenuhi rongga dada. Ya, harum pinus itu. Angin bertiup dan pucuk-pucuk pinus perlahan terangguk-angguk.
Atau seperti hangat selimut yang baru dicuci. Diambil keluar dari lemari. Dan menghalau dingin di sepertiga malam. Lembut dan harum. Harum yang lembut. Lembut yang harum.
Mmm … mungkin seperti menghisap dalam-dalam aroma hujan sore hari. Saat ratusan bahkan ribuan titik-titik jarum membuat basah jalan aspal di ujung gang. Kau tahu, kadang-kadang sempat muncul dalam pikirku; andai saja aroma hujan sore hari bisa disimpan di dalam botol
Bisa jadi seperti langit biru bersih pukul sepuluh pagi. Awan pergi sejenak entah ke mana. Langit tanpa batas. Dan sinar matahari hangat. Pagi yang sempurna
Rasanya, seperti, es krim coklat di kafe yang namanya mirip menara miring di Italia itu. Es krim coklat yang manis. Manis. Manis. Disajikan dalam gelas panjang bening, lengkap dengan wafer stik panjang yang juga berlumur coklat.
Atau percikan air terjun yang terbawa angin. Dan sedikit membasahi wajah. Segar.
Atau seperti membaca puisi yang bagus. Puisi Pacar Senja milik Joko Pinurbo misalnya. Kau tahu, begitu rampung membaca puisi yang bagus, selalu muncul perasaan gembira yang unik. Perasaan tenang yang lain.
Atau seperti melihat bunga matahari yang besar. Tersenyum. Berkelompok di dalam kebun. Kelopaknya seolah sedang tertegun; memandang ke arah datangnya sinar matahari.
Ah, aku tahu. Rasanya seperti … ketika Sol Campbell mencetak gol pada menit ke tigapuluhtujuh di pertandingan final Liga Champions antara Barcelona melawan Arsenal. Kau tahu, dini hari itu aku gembira sejenak; melonjak-lonjak kegirangan (yayaya; walaupun akhirnya Barcelona tak henti-hentinya menyerang dan Arsenal urung menjadi juara). Mungkin seperti itu ya, gembira sejenak.
Atau mungkin seperti tegukan terakhir Ovaltine panas yang dinikmati di warung kecil depan Taman Ismail Marzuki. Saat malam sudah mulai tua, warung kecil, dan bangku kayu itu, dan segelas Ovaltine panas membawa rasa nyaman yang sederhana.
Atau seperti …
Apa lagi ya?
Aku kehabisan kata. Gagal sudah usahaku untuk mencoba mencari padanan kecupanmu. Rasanya sudah ku keluarkan semua. Harum hutan pinus, hangat selimut yang baru dicuci, aroma hujan sore hari, langit biru bersih, es krim coklat, percikan air terjun, puisi yang bagus, bunga matahari besar, gembira sejenak setelah gol Sol Campbell, tegukan terakhir Ovaltine panas
Atau belum semua
Atau kau bisa membantuku mencari padanannya.
Atau memang tak ada, ya, mungkin tak ada pemadan yang sama dengan kecupmu.
Bisa jadi memang tak ada rasa yang pas untuk menjabarkan seperti apa kecupmu. Kecupan kala bulan bundar. Ketika malam sejenak kalem. Tenang. Sangat tenang.
Hm, yang sedang bahagia…
Emang susah dijabarkan dg kata.
Kita negrti kok, percayalah…
;-)
padanan kecupan itu adalah….kecupan kembali kepada sang pengecup…
aih..aih…
jadi maluw…:”>
hay atta,
met kenal
:D
wehh … bibi sedang romantik pisan … ponakan jadi enggan menganggu :)
‘sol campbell?’ serius nih, convert jd Arsenal supporter :D
*I’m still shaking*
he he … jadi malu … *ngaciiiiiirrrrrrrrrrr* :D
Hmmm .. jadi inget lagunya George Benson:
You’ll hold me in your arms
So tenderly
I only want a taste
Of your sweet, sweet, ooh
Oh, kisses in the moonlight, sugar
That would make this night complete
There have got to be
Oh, kisses in the moonlight, sugar
Fly away with me
Oh, fly away with me
Kapan ya George Benson konser lagi di Jakarta ?
Happy Kissing, ‘tta … hehehe.
huaaaaaaaaaa…
akhirnya bu……….
slmad.. slamad… slamad…….
ehh udah bisa ngasih slamat kan??? ***ngacir***
udah lama banget gw tunggu2 ceritamu yang kayak gini …
cieeeeeeee… cieeeeeee… cieeee……
mbak..mbak…hihihihihhiihi
cie..cie..cie
suit..suit!!!!
rasanya: (pasti) sempurna ya?
heheh .. atta begadang nonton bola … kalah gw yg gibol ….apa jangan-jangan kecupannya waktu nonton bola?
“suami” yg kemarinkah?
;)
huaaaa …. so sweet :)
selamat selamat!
sekaligus iri, hahaha
eheeeeeeeeeemmmmmm……;) ;)
itu gara2nya telpon? hauahhaa…
coba yah dilanjut telponnya…ditunggu nehh
eh btw buswee…yg kecupan ‘coba coba’ waktu itu dah lupa duonkk…
* ngakak sambil kaburrrrrr….*
ehhem..suit..suit.. plok…plok..
so sweet story… :)
sama “suami” kemarin tta..?
tta
emang sama siapa sih?
yaaaah… baru mau minta bocoran ke suamiku, dia malah komen gitu :D berarti kami sama2 belum tahu juga. hihihi..
Congratz Atta Dear… Semoga berbunga2 teruuuuussssss…. :)
Ehemmm… ehemmmmm…..
Behhh, sayah juga gak bisa mencari padanan di kecup… eh dicipok kebo na… apa sih padanannya? ;)
met wiken ye na… be heppi en met cipokan lageee ;)
ehm!
saya jg pernah muda nak :)
kecupan tak akan pernah punya padanan ta. ;)
duh duh duhhhh, yang lagi terbang ke langit ke tujuh :)
well, err, ummm… enak gila! :-)
Ta, apa kabar? ini tomi…long time no see you, dan tiba2 gue ngelink ke blog lu…hahaha. finally we are connected…
tomi-media indonesia (mantan kali ya)
Wah, romantis sekali, kecupan yang bisa membawa diri menjelajah ke semua kesan yang indah:)
bukti bahwa kenikmatan itu bisa didapat dari banyak sisi kehidupan, tetapi tak ada satu pun yang bisa dipadankan satu dengan yang lain…
loh… komen gw setelah dibaca ulang kok jadi aneh… :D anyway… nikmati hangatnya ya!
Cieeeee..yang lagi dilanda warna pink !! :)
Happy cup-cup muah-muah deh tta!!
Waaa… udah lama nggak mampir Atta udah dikecup… :)
(rasanya seperti memandang anakku bobo, lembut, damai, tenang)
Ehm :-)
uhuy :)
speechless..:)
yg jelas dikecup itu lebih akbar drpd wordcup.. ;))
maxudku worldcup ta.. bukan wordcup.. *halah, ngabis2an halaman aja..*
Hai Atta yang sedang berbahagia menikmati segala indahnya padanan rasa…semo ga keindahan itu abadi menjadi milikmu yaaa….jadi diriku tinggal menunggu pengumuman undangan nya….:)
pengen……
dah lama gak mampir, kangen ama baca tulisan mbak atta,
eh tiba2 ada kecup2an,,,,
hemmm, saya masih anak2 neh,,,, hekekekeke ;)
weleh, si atta lagi jatuh cinta to? karo sopo to? :p
karo aku :D
wedeeewww… Atta sedang mabuk kepayang yaaaa…
uhuuyy…!
turut senang lah!
Aku malah membayangkan kalo kamu yang mengecupku je…hik..hik…
semburat senja di tepian telaga yang takkan pernah terlupa…
siit suiwwwwwww…;p makan2x dong ta! hehe gak nyambung
DAN kita pun kelak bisu,
karena tiba-tiba saja ada sayap
di bibirmu dan bibirku.
Lihat mereka terbang dan abadi
berkecupan di langit itu.
DAN kita pun kelak buta,
sebab mataku dan matamu menjadi awan
menebalkan langit dengan mendung.
Hujan keabadian.
Kita sepasang kekasih buta
Dan bisu.
Tanganku mencari tanganmu.
Sebelum keduanya
pun ikhlas kita lepaskan
Dari basah tubuh kehujanan.
awawawawawawawawaw…
*ditunggu kisah selanjutnya*
Cups… Koq lama sekalee??? :-)
aduh ta….
met kenal… :)
mmmmmmhhh….mhmwaaaah :mrgreen:
btw, ngecupnya dimana?
cih, saya sudah siap jatuh cinta dan benar-benar mau meninggalkan comment ‘are u married?’, ternyata cewek yaa… sial.
tapi saya akan bikin bookmark si negeri senja ini, baca terus koq.
(tapi, kenapa bukan cowok aja sih??? udah mau diajakin pacaran nihhh…)
ya ampun taaaaaa…. :D
mending kau minta tambah ma kangmas moe
biar deskripsiannya bisa lebih gres. Hah!
;P