(because a photo is worth a thousand words – fotopages.com)
Ya, itu foto saya. Diambil beberapa bulan lalu di Djakarta Theater, satu spot terbaik yang dimiliki Jakarta. Saya suka foto ini. Sangat suka. Melihatnya kembali malam ini seperti mengingatkan saya pada banyak hal yang mestinya saya syukuri. Mengingatkan saya pada hidup, pijar kasih, kehangatan, persahabatan, derai tawa, sebentuk senyum.
Foto ini buah karya sahabat saya terkasih. Wartawan, dari media yang mengupas tentang beragam hal seputar perempuan ini, adalah pribadi yang menarik. Persahabatan kami diretas tujuh tahun silam. Berawal dari hubungan kakak tingkat dengan adik tingkat (angkatannya terpaut tiga tahun di atas saya), kami berdua kemudian bermetamorfosis menjadi sahabat. Banyak kisah yang kami lewati. Merenda Tawa. Menyulam bahagia. Mengusir duka.
Dia tempuh perjalanan Jakarta – Solo dan menjadi penyemangat saat skripsi saya tak jua selesai. Dia ada saat nuansa merah jambu itu datang (saat kita jatuh cinta, tanpa sadar kita akan menyebut nama laki-laki yang beruntung itu berulang-ulang. Sahabat saya ini tetap sabar mendengarkan cerita saya, lengkap dengan senyum yang sesekali tersampir di wajahnya). Dia sahabat terbaik yang tetap ada hingga saat ini. Agaknya kesamaan profesi membuat kami tidak kesulitan membentuk ritme.
Apa lagi yang saya suka dari foto ini? Coba perhatikan dengan seksama. Dapatkah kalian temukan kalung sumber kebahagiaan yang saya pakai malam itu? Bandulnya terbuat dari keramik dengan sapuan warna biru. Huruf “A” untuk Atta. Laki-laki kecil yang cerdas menghadiahkannya untuk saya di satu sabtu yang cantik.
“Ini, ini,” tuturnya seraya menyodorkan amplop jingga.
wah, terima kasih.
saya kesulitan membukanya
“sini Obin bantu,” ia berkata pelan. Bintang di matanya berpijar.
saat amplop jingga terbuka, saya tidak hanya menemukan kalung sumber kebahagiaan itu, tapi juga bintang kecil yang bisa disematkan di baju untuk mempermanis penampilan. Menyenangkan sekali (Bunda neenoy, terima kasih banyak ya :))
Dan kalung sumber kebahagiaan itu tampak serasi dengan kaos putih berlengan merah, dengan tulisan Gryffindor, yang saya kenakan. Saya bagian dari keluarga Hogwarts :D. Saya masih ingat, setelah film usai, kami -saya dan sahabat saya- meneruskan acara malam itu dengan menghabiskan waktu di Starbucks. Pemuda ramah yang melayani pesanan saya menyapa;
“anak Gryffindor ya?”
yup. sahut saya seraya tersenyum
“kalo gitu kita sama-sama di Hogwarts dong”
kok saya nggak pernah liat kamu
“O.. saya di Ravenclaw”
dan tawa pun berderai (entah kenapa, Frappuccino coklat yang saya pesan itu kemudian terasa dua kali lebih nikmat)
Gambar diam yang diambil malam itu merangkum semuanya. Pada sebuah foto tersaji kisah tentang hidup, pijar kasih, kehangatan, persahabatan, derai tawa juga sebentuk senyum.
hehe… mau lagi kalungnya? masih banyak nih di rumah. aku jualan sekarang… hehehe… :)
tetaplah tersenyum seperti itu, tta.
sebab dunia kadang tak selamanya memberikan kebahagiaan. tapi duka atau luka tak harus ditangkap dengan airmata, bukan?
tetaplah tersenyum seperti itu, tta. karenanya, hidup akan lebih punya makna.
jingga itu lambang apa mbak? :D
akhirnyaaa… setelah sekian lama mengenal blog atta, skrg mengenal wajahnya :-)
love yr smile!
oooo gitu ya ceritanya… :P
saya berangan… cerita ini tak hanya berhenti di sini…
what a picture ya, ta? :)
senangnya hati ini… melihat atta senang. hehehe
kalo satu album photo… bisa jadi sinetron dah… hehehe :D
udah ngerjain pr dari prof.snape belum ta? aku nyontek aja ya:)
*penghuni gryffindor tower juga*
Ta,
Cemara juga lagi seneng baca Harry Potter tuh, kemarin di Pattaya dapat yang 2nd, tebel dan bahasa Inggris pula. Kuat banget bacanya.
Syl mah nggak ku..ku…
*menatap dengan tatapan bermusuhan* jadi gitu, jadi gitu…ketemu cowok gak ajak-ajak akuuu??????
senyum kamu manis banget, Ta!
yup, djakarta theater is a nice old spot. too sad not many people realize this… keep smiling!
ehem..ehem..batuk nih..;)
atta, indah sekali bahasa tulismu..
aku percaya itu semua seindah persahabatanmu dengannya :-)
si bagas batuk2 kenapa sih, keselek ya;)
foto bukan cuma bisa menyimpan kenangan saja, tapi juga bisa menjelaskan dan menceritakan semua yang ada didalamnya:D, bagus ta, damai banget.
lagh, kok ritualnya sama ?! abis nonton di djakarta terus nongkrong di situ ?! :p
*wah, musti hati-hati nih artinya.. :p*
sudah waktunya kamu cari yg baru
bandulnya nggak keliatan Ta .. hehehe ..
oh jadi satu asrama dengan Harpot ? hueheuehue !! aku dulu juga alumni gryffindor .. *grins*
Yang penting photo yang itu keren kok mbak :) … waa mao dong frapuccino huehehehehehe *yg gratis* :) .
mbak atta…apa kabar pria dgn semburat jingga itu??? saya rindu mendengar ttg nya. :)
Obin is so nice to tante atta..
obin bisa bikin kalung dogtag gak yah..? hehehe..
mau dunks… :D
gak sengaja gw nemuin web ini, ta. gimana ceritanya elo bisa terdampar di sini. elo beda sekarang ya.
salam manis dari temen lama
imron
bandung